banner 325x300

Singkong Perjuangan

Trabasterkini.com

Di sebuah desa yang subur, para petani singkong hidup dengan penuh harapan. Mereka menanam singkong dengan sepenuh hati, berharap bisa mendapatkan penghasilan yang layak untuk menghidupi keluarga mereka. Namun, nasib berkata lain.

banner 325x300

Perusahaan  besar membeli singkong dari para petani. Namun, harga yang ditawarkan selalu jauh di bawah harapan. “Kami hanya bisa membeli dengan harga ini, pasar sedang lesu,” kata perwakilan perusahaan dengan senyum yang tampak tulus, namun penuh tipu daya.

Pak Sastro, seorang petani tua yang bijaksana, selalu tenangkan kepala setiap kali perwakilan perusahaan datang. “Mereka tidak pernah menghargai kerja keras kita,” gumamnya. Ia tahu benar bahwa perusahaan itu menjual produk olahan singkong dengan harga yang jauh lebih tinggi di pasar kota.

Ketidakpuasan para petani pun semakin memuncak. Mereka berembuk dan akhirnya memutuskan untuk melakukan demo di depan kantor perusahaan singkong. Mereka membawa spanduk dan poster yang berisi keluhan dan tuntutan mereka. “HARGAI KERJA KAMI!” teriak mereka serempak.

Pak Sastro berdiri di depan dengan megafon. “Kami bukan budak yang bisa kalian peras! Kami butuh harga yang layak untuk hidup! Kalian ambil singkong kami dengan murah, tapi jual dengan mahal. Ini tidak adil!” serunya dengan suara bergetar penuh emosi.

Para petani lain mengangguk setuju dan terus berteriak. Perwakilan perusahaan keluar dan mencoba menenangkan massa. “Kami akan mempertimbangkan keluhan kalian,” katanya singkat.

Namun, para petani tidak puas dengan jawaban itu. Mereka terus menunjukkan rasa setiap hari. Media lokal mulai meliput aksi mereka, dan perhatian publik pun mulai memperhatikan masalah tersebut. Desakan dari masyarakat membuat perusahaan terpaksa mengubah kebijakan mereka.

Akhirnya, perusahaan setuju untuk menaikkan harga beli singkong dan memberikan kontrak yang lebih adil kepada para petani. Kemenangan kecil ini membuat para petani kembali bekerja dengan senyum di wajah mereka.

Namun, Pak Sastro tahu bahwa perjuangan mereka belum berakhir. “Ini baru langkah awal,” katanya pada para petani. “Kita harus terus bersatu dan berjuang untuk memastikan hak kita selalu dihargai.”

Dengan kemenangan ini, para petani menyadari betapa pentingnya persatuan dan ketekunan dalam memperjuangkan hak mereka. Mereka tidak hanya berjuang untuk mendapatkan harga yang layak, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Harapan mereka adalah agar keadilan dan kesejahteraan dapat merata, tidak hanya di desa mereka, tetapi juga di seluruh negeri.

Singkong mereka kini bukan hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga simbol perjuangan dan kemenangan. Mereka berharap agar cerita mereka menjadi inspirasi bagi orang lain untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka dan mewujudkan keadilan dan kesejahteraan yang merata.

Para petani juga  berharap agar pemerintah dapat lebih memperhatikan nasib mereka. Mereka memerlukan kebijakan yang mendukung petani kecil dan memastikan harga yang adil. Dengan dukungan pemerintah, mereka yakin perjuangan mereka akan lebih mudah dan berkelanjutan. Perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada petani yang tertindas oleh perusahaan besar yang hanya mementingkan keuntungan semata.

Penulis : Heppeni Irawan

Penulis: HeppenEditor: Heppen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *