Trabasterkini.com
Lampung Tengah-
Gunung Agung sedang bergejolak! Kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum semakin menipis, bahkan nyaris hilang. Bagaimana tidak? Sudah berbulan-bulan kasus dugaan penyelewengan Bantuan Pangan (Bapang) berupa beras puluhan ton yang diduga dijual oleh oknum Kepala Desa Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, masih dibiarkan menggantung tanpa kejelasan! Warga yang semakin geram pun kini merencanakan aksi besar-besaran di depan Kantor Bupati pada Senin, 24 Februari 2025 mendatang!
Dari informasi yang dihimpun, aksi ini akan melibatkan setidaknya 1.000 orang massa yang mengatasnamakan “Suara Masyarakat Gunung Agung.” Mereka menuntut jawaban tegas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan instansi terkait soal perkembangan kasus yang menghebohkan ini. Tak hanya sekadar aksi, masyarakat menegaskan mereka ingin keadilan ditegakkan! Mereka tak ingin ada lagi permainan licik yang merampas hak warga miskin!
Tokoh masyarakat, Taufiek SH, menyatakan bahwa gerakan ini bukanlah langkah pertama dalam memperjuangkan keadilan. Ia bersama warga telah lebih dulu melaporkan dugaan penyelewengan ini ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) dengan menyertakan bukti-bukti kuat dan pengakuan dari warga yang menjadi korban. Namun hingga kini, langkah nyata dari aparat hukum masih belum terlihat!
“Kami tidak hanya turun aksi pada 24 Februari nanti. Bahkan sebelum ini, kami sudah resmi melaporkan kasus ini ke Kejaksaan Negeri Lampung Tengah. Semua bukti telah kami serahkan! Sekarang kami menuntut tindakan tegas, bukan hanya janji kosong!” tegas Taufiek dengan penuh amarah pada Jumat, 22 Februari 2025.
Ia juga menambahkan bahwa jika kasus ini masih dibiarkan tanpa penyelesaian yang jelas, masyarakat tak akan tinggal diam. Mereka siap menduduki dan menyegel kantor desa hingga kepala desa yang diduga menjadi otak di balik skandal ini mengundurkan diri dari jabatannya!
“Kami cuma minta keadilan! Kami ingin kasus ini diusut sampai ke akar-akarnya dan dibuka secara transparan kepada masyarakat. Apalagi, Bapak Bupati Dr Ardito Wijaya,M.K.M ,Wakil Bupati Komang Koheri SE baru beberapa hari kemarin dilantik. Seharusnya, ini jadi ujian awal untuk membuktikan bahwa pemerintah serius dalam menindak kasus korupsi yang menyengsarakan rakyat kecil! Kalau tidak ada kejelasan, jangan salahkan kami jika masyarakat bertindak lebih nekat!” tambahnya dengan lantang.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan oleh sebuah video yang menunjukkan ruangan penuh dengan karung beras Bulog bertanda “Bantuan Pangan Pemerintah” yang jumlahnya mencapai 4 ton! Diduga kuat, beras tersebut dijual oleh oknum kepala desa Gunung Agung kepada seseorang berinisial SKB, pemilik salah satu pondok pesantren di Tulang Bawang Barat, dengan harga Rp 90 ribu per karung!
Tak tanggung-tanggung, video ini bahkan sempat menjadi sorotan media nasional dan telah ditonton lebih dari 10.000 kali! Publik semakin murka! Bagaimana bisa bantuan untuk rakyat miskin justru diselewengkan oleh pihak yang seharusnya melindungi mereka?
Gunung Agung tengah membara! Warga menuntut kejelasan, bukan janji! Apakah pemerintah dan aparat penegak hukum akan segera bertindak tegas? Ataukah masyarakat harus turun tangan sendiri untuk menegakkan keadilan? Semua mata kini tertuju pada Lampung Tengah. Kita lihat, apakah keadilan masih berpihak pada rakyat, atau justru hanya menjadi dongeng belaka!
TAUFIEK SH ( KABIRO LAMTENG ).